Jumat, 08 Februari 2013

BERSATU MENJADI GEREJA YANG SEHAT


BERSATU MENJADI GEREJA YANG SEHAT
  Kisah Rasul 2:37-47

Setiap minggu kita terus berdoa untuk visi dari gereja kita yaitu menjadi gereja yang sehat. Visi ini adalah visi yang sangat penting bagi pertumbuhan gereja. Sebab bagaimana sebuah gereja itu bisa bertumbuh bila kondisi gereja itu tidak sehat. Ibarat tanaman, bila tanaman itu tidak sehat, maka tanaman itu tidak mungkin akan berbuah. Dulu di rumah kami banyak pohon apel, semula buahnya luar biasa lebatnya, kakek saya sering panen berton-ton apel, tetapi ketika muncul penyakit kanker Apel yang bisa mengeringkan bagian dalam dari pohon apel, maka mulai satu persatu pohon apel tidak berbuah bahkan kemudian mati, lalu jadi kayu bakar. Begitulah gambaran dari gereja yang tidak sehat. Tidak mungkin akan berbuah, sekalipun awalnya jumlah jemaatnya banyak, bisa-bisa habis dan banyak yang akan meninggalkan gereja itu.  
Untuk itu betapa pentingnya kita mencapai visi ini. Pada masa sekarang ini ada banyak gereja memiliki jemaat yang besar, tetapi belum tentu gereja itu sehat. Sebaliknya ada gereja yang memiliki jumlah jemaat sedikit, belum tentu gereja itu tidak sehat. Untuk itu penting kita mengetahui dengan pasti, apa ciri dari gereja yang sehat itu.

Ciri Gereja yang sehat menurut Kisah Rasul 2:37-47 yaitu :
1.      Gereja yang hidup di dalam pertobatan.
Kis. 2:37,38:”Ketika mereka mendengar hal itu (khotbah Petrus), hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:”Apakah yang harus kami perbuat,  saudara-saudara ? “ Jawab Petrus kepada mereka:”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima Roh Kudus.” Dalam hal apa orang Yahudi pada waktu harus bertobat ? Yaitu dalam hal tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan. Dalam hal membenci Yesus, menghina Yesus bahkan menyalibkan Yesus.
Aplikasi:
Kitapun harus bertobat dari dosa-dosa yang mendukakan hati Tuhan. Mungkin kita tidak menghina Tuhan Yesus secara langsung, mungkin kita tidak menyalibkan Yesus secara langsung, tetapi ketahuilah ketika kita tetap tinggal dalam dosa kita, kita tidak mau bertobat, maka sesungguhnya kita samahalnya dengan menyalibkan Yesus untuk keduakalinya. Kalau ada orang Kristen berkata demikian: Saya memang orangnya demikian, suka marah, suka emosi, mudah tersinggung, pendendam, terbiasa omong kotor, kalau anda mau terima saya, ya terima kelemahan saya itu. Ucapan seperti ini sebenarnya menunjukkan ego seseorang yang tidak mau bertobat. Padahal firman Tuhan di dalam II Kor. 5:17 berkata: :”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Saudara dan saya adalah manusia baru, jadi harus punya tabiat yang baru. Jadi gereja yang sehat adalah gereja dimana jemaatnya hidup dalam pertobatan.  

2.      Gereja yang dibangun di atas dasar firman Tuhan yang teguh
Kis. 2:37:”Ketika mereka mendengar hal itu (khotbah Petrus), hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:”Apakah yang harus kami perbuat,  saudara-saudara ?
Kis. 2:41: Orang-orang yang menerima perkataannya (khotbah Petrus) itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira 3000 jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Jadi ada tiga kalimat penting yaitu : mendengar hal itu (Khotbah Petrus), menerima perkataannya (khotbah Petrus) dan bertekun dalam pengajaran para rasul, menunjukkan bahwa firman Tuhan berperan utama dalam menyehatkan rohani orang-orang Yahudi pada waktu itu.
Firman Tuhanlah yang menggerakkan 3000 jiwa datang pada Tuhan Yesus. Bukan puji-pujian rohani yang menggerakkan jemaat mula-mula, bukan penyembahan yang menggerakkan jemaat mula-mula, bukan lagu-lagu kontemporer atau lagu hym yang gerakkan hati jemaat mula-mula tetapi firman Tuhan. Firman Tuhanlah yang berkuasa mengubah hati manusia. Tuhan  berkata:Firman yang keluar dari mulutKu tidak akan kembali dengan sia-sia. Pada zaman sekarang ini banyak gereja yang berkembang pesat, dalam waktu singkat jemaatnya bisa ribuan, bahkan bisa puluhan ribu. Tetapi perlu diselidiki, apa yang menjadi penggerakan perkembangan gereja itu. Ada yang berkata: Di sana gerejanya enak lho, lagu-lagunya enak, musiknya enak, banyak lagu barunya, semangat dan tidak ngantuk. Alasan ini tidak salah, tetapi akan menjadi salah bila porsi puji-pujian dan porsi firman Tuhan tidak tepat. Ada gereja, pujiannya 1 jam, tetapi firman Tuhan hanya ½ jam, jelas ini gereja tidak sehat. Sekalipun pujiannya bagus ttp kalau kesempatan Tuhan berbicara lebih sedikit dari kesempatan kita berbicara, maka itu namanya tidak sopan. Sayapun pernah mendengar khotbah, porsi firman Tuhan sedikit, tetapi porsi kesaksiannya luar biasa. Di awal khotbah kesaksian, pertengahan khotbah kesaksian, akhir khotbah juga kesaksian. Firman Tuhan hanya sedikit. Inipun tidak sehat. Gereja mula-mula menjadi besar 3000 jiwa bukan karena pujian, tetapi karena firman Tuhan. Siapa yang tahu firman dan melakukannya maka dia menjadi pribadi yang sehat. 

3.        Gereja yang kuat dalam doanya.
Kis. 2:42 b: Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Berdoa bagi kita orang Kristen, adalah hal yang mudah kita lakukan. Sekarang saja saudara saya suruh berdoa, pasti saudara bisa melakukannya. Tetapi sayang justru seringkali orang Kristen tidak punya waktu untuk berdoa. Malah kalau ada orang Kristen di rumah yang berdoa, anggota keluarganya terkadang menggoda, wah papa sekarang alim ya, nggak spt biasanya, wah mama skrg alim ya, wah suamiku sekarang alim ya, wah istriku skrg alim ya. Dstnya. Ketika digoda spt itu saja, terkadang kita sudah tidak jadi berdoa. Terkadang baru saja kita melipat tangan, anak ribut, datang tamu, belum lagi agenda yang begitu banyak dipikiran kita sering membuat kita tergesa-gesa untuk menyelesaikan doa kita.
Berdoa itu mudah tetapi prakteknya sulit. Disetiap gereja pasti ada persekutuan doa, di gereja kita doa malam diadakan hari Kamis, dan doa pagi diadakan hari Sabtu. Tetapi saudara bisa melihat dalam laporan kehadiran, doa malam paling tidak sekitar 15-20 orang dari 100 orang, doa pagi hanya 5-10 orang dari 100 orang yang ada. Berdoa itu mudah tetapi prakteknya sulit. Gereja yang sehat adalah gereja yang kuat kehidupan doanya.
Kuat doanya bukan hanya menunjuk pada lamanya kita berdoa, tetapi mutu dari kehidupan doa kita.  Doa yang bermutu adalah doa yang dilakukan oleh sipendoa. Misalnya: kita berdoa: Tuhan berikanlah aku rezeki pada hari ini yang secukupnya, tetapi kita malas berdoa, ya doa kita sia-sia, kita berdoa : Tuhan beri saya sembuh dari penyakit kolestrol ini, tetapi kita terus makan makanan yang mengandung kolestrol ya sami mawon. Tuhan beri saya kesabaran, tetapi ketika ada godaan yang memancing kesabaran kita, kita sudah lupa sama isi doa kita.

4.        Gereja yang kuat persatuannya
Kis.2:44:”Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu. Ini peristiwa yang luar biasa, bayangkan mempersatukan 3000 orang, bukan pekerjaan mudah. 3000 orang berarti 3000 pikiran, 3000 kemauan, 3000 kehendak. Sungguh sangat sulit. Tetapi ketika jemaat mula-mula mendptkan firman yang mengatakan bahwa mereka adalah satu tubuh Kristus, maka mereka dapat bersatu. Bila satu saja menderita, maka seharusnya yang lain ikut merasakan penderitaan itu bahkan melakukan bantuan pertolongan. Bila satu saja bersukacita, yang lain juga turut bersukacita. Demikian juga dalam gereja kita, bila Hamba Tuhannya, majelisnya, pengurus komisi dan seluruh jemaat bisa bersatu maka gereja itu pasti menjadi gereja yang sehat. Kalau 3000 orang bisa bersatu masak kita yang 100 orang tidak bisa bersatu. Ingat kita satu tubuh Kristus 

5.        Gereja yang suka memberi
Kis. 2:44:”…dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” Dalam jemaat mula-mula tidak ada yang berkekurangan, sebab mereka menerapkan gaya hidup memberi. Bukan hanya sikaya yang memberi tetapi simiskin ikut juga memberi. Ingat janda miskin, yang hanya punya uang 2 peser, dia persembahkan untuk Tuhan. Dalam kisah 5 roti dan 2 ikan, kita melihat muzizat luar biasa, Tuhan Yesus berkata:Bawalah kemari kepadaKu. Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikan kepada murid-muridNya. Akhirnya 5000 orang dikenyangkan masih sisa 12 bakul. Apakah ini masuk akal, jelas tidak masuk akal, tetapi itulah pekerjaan Tuhan. Jikalau kita mau membangun gereja dengan dana begitu besar 750 juta, sementara kondisi ekonomi jemaat spt ini, apakah mungkin, dgn akal memang tidak mungkin, tetapi ketika kita berkata dengan jujur: Tuhan aku hanya punya segini, kuserahkan dalam tangan Tuhan berkati ya Tuhan, maka gereja bisa dibangun.

6.        Gereja yang kuat persekutuannya dengan Tuhan
Kis. 2:46a:”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.” Ada satu kehausan rohani yang luar biasa di dalam jemaat mula-mula, dikatakan tiap-tiap hari mrk berkumpul di Bait Allah. Perlu kita ketahui bahwa jemaat mula-mula itu bukan spt orang Lewi yang memang memberikan hidupnya full di Bait Allah. Saya percaya mereka juga adalah seorang pekerja sama seperti saudara,  tetapi di tengah-tengah kesibukan bekerja, mereka suka datang ke rumah Tuhan utk berdoa bersama, dan memuji Tuhan bersama. Ada satu kehausan rohani dalam hati mereka. Memang bukan berarti saya menuntut saudara untuk datang setiap hari ke gereja, tetapi saya rindu saudara dapat memilih dari sekian banyak kegiatan gereja kita, mana yang saudara mau terlibat di dalamnya, kalau saudara sudah tetapkan, maka bertekunlah disitu. Anda yang wanita bergabunglah dgn komisi wanita, anda yang pria bergabunglah dengan komisi pria, anda yang remaja, pemuda bergabunglah dengan komisi anda, bila anda ingin mendalam lagi bergabunglah di dalam Pendalaman Alkitab. Firman Tuhan berkata demikian:”Dalam persekutuanmu dengan Tuhan, jerih payahmu tidak akan sia-sia.” (I Kor. 15:58b)

Akibat dari Gereja yang sehat:
1.        Ada kuasa ilahi yang terjadi. Kis. 2:43:”Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak muzizat dan tanda.”
2.        Ada sukacita ilahi yang mengalir di gereja itu. Kis. 2:46b:”Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati
3.        Ada pertumbuhan yang luar biasa. Gereja disukai semua orang. (Kis. 2: 47a) Gereja semakin berkembang:”Tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Jadi Gereja yang sehat adalah :
1.        Gereja di mana di dalamnya ada Pertobatan
2.        Gereja yang dibangun di atas dasar firman yang teguh
3.        Gereja yang kuat doanya
4.        Gereja yang kuat persatuannya
5.        Gereja yang besar kesadarannya dalam hal memberi
6.        Gereja yang kuat persekutuannya dengan Tuhan



1 komentar: